Gerakan Massa Tanah

Pada tanggal 9 Maret 2012 yang lalu, waktu saya dalam perjalanan dari Malang ke Blitar, saya melewati daerah Waduk Karangkates untuk jalan bus dan truk yang tidak bisa melewati portal. Nah, waktu lewat di jalan yang udah masuk daerah Blitar, yaitu di Desa Pohgajih, yang jalannya berupa lereng-lereng, terlihat hal yang cukup aneh, soalnya ada beberapa titik di ruas jalan yang seperti terbelah, kayak abis ada gempa gitu. kayak gini gambarnya:

Menurut warga yang ada di situ sih, hal itu terjadi karena tanah di situ "hidup", dan terus bergerak. Ditambah pula, malam sebelumnya ada hujan lebat, membuat lereng di sini "bergerak" dan hasilnya kayak itu tadi. Kejadian tanah gerak ini dimulai pada malam hari, tanah udah agak-agak retak gitu, dan pada pukul 4 paginya, tanah udah retak gede banget kayak terbelah. Hal ini ternyata udah terjadi beberapa kali, yaitu pada tahun 2002, 2004, 2008, dan terakhir tahun ini. Peristiwa ini seperti terjadi berkala, dan hal ini berbahaya banget kalo nggak ditangani, karena jalan ini merupakan jalan yang dilewati bus dan truk-truk besar dan menghubungkan Blitar dengan Malang. Kan ngeri banget kalo enak-enak lewat situ tiba-tiba tanahnya terbelah, apalagi topografi daerah situ yang berbukit-bukit.

Kalo dalam bahasa ilmiahnya, kejadian ini termasuk dalam longsoran tanah jenis rayapan tanah. Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanah yang biasa mengalami rayapan ini adalah berupa butiran kasar dan halus. Dalam kasus ini, mungkin gerakan tanah ini terjadi karena jenis tanahnya yang bertekstur lepas sehingga saat terkena air, tanah mudah bergerak. Apalagi intensitas hujan yang cukup sering di bulan-bulan ini mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga pada tanah hingga terjadi retakan dan disusupi lagi oleh air hujan hingga bergerak atau longsor. Ditambah topografi yang berbukit-bukit berupa lereng yang cukup terjal, membuat daerah ini rawan longsor atau rayapan tanah.