haloowen

29.4.12

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF-MAKE A MATCH


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF-MAKE A MATCH

MAKALAH
$0A
Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar
yang dibina oleh Bapak Ardyanto Tanjung



Oleh :
Dian Wahyu Lestari (209821419831)
Prilia Ayu Triastini (209821419841)
OFF K/2009
















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Oktober, 2010
PENDAHULUAN
Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan hubungan sosial. Model ini mengalihkan proses pembelajaran sistem teacher center menjadi student center. Ciri khusus pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan, yang meliputi; saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok (Lie, 2003:30).  Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif adalah make a match. Metode make a match atau mencari pasangan ini merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.








ISI DAN PEMBAHASAN

a.      Latar belakang model make a match
Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.
Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif-make a match.
b.      Konsep dasar make a match

Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran ini lahir sebagai alternatif lain untuk mengefektifkan proses pembelajaran di sekolah.

Pada dasarnya, model pembelajaran ini melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Dalam hal ini guru berperan sebagai pemonitor dan fasilitator. Model pembelajaran make a match ini cocok diterapkan dalam segala jenis mata pelajaran dan semua jenjang pendidikan.

c.        Aplikasi make a match

Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut:
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin (ilmiah).
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
  7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
  8. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
d.      Kelebihan dan kekurangan make a match
-          Keunggulan dari metode ini ialah:
1.      Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move)
2.      Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
3.      Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.
4.      Siswa akan lebih mudah menerima materi yang disampaikan.




-          Kelemahan dari metode ini ialah :
1.      Jika kelas termasuk kelas gemuk (lebih dari 30 0rang/kelas) apabila guru kurang bijaksana maka yang muncul adalah suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak terkendali. Tentu saja kondisi ini akan mengganggu ketenangan belajar kelas di kiri kanannya. Apalagi jika gedung kelas tidak kedap suara. Tapi hal ini dapat diantisipasi dengan menyepakati beberapa komitmen ketertiban dengan siswa sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai. Pada dasarnya menendalikan kelas itu tergantung bagaimana guru memotivasinya pada langkah pembukaan.
2.      Guru harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan kartu-kartu tersebut sebelum masuk ke kelas.
e.       Contoh penerapan model pembelajaran make a match dalam mata pelajaran geografi
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
Materi: Gempa Bumi
Rincian soal:
1.      Apakah yang dimaksud gempa bumi?
2.      Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
3.      Apa saja jenis-jenis gempa bumi?
4.      Mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi?
5.      Jenis gempa apa yang paling sering terjadi di dunia, dan berikan alasannya!
Rincian jawaban:
1.      Gempa bumi adalah
2.      Penyebab terjadinya gempa bumi tergantung pada jenis gempa bumi,
      1. Gempa tektonik: disebabkan oleh bergeraknya lempeng-lempeng bumi
      2. Gempa vulkanik: dikarenakan adanya letusan gunung berapi sehingga menimbulkan getaran
      3. Gempa terban/ runtuhan: dikarenakan runtuhnya gua bawah tanah
3.      Jenis-jenis gempa bumi yaitu, gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa terban/ runtuhan
4.      Indonesia sering mengalami gempa bumi karena Indonesia terletak di jalur sirkum pasifik dan mediterania yang merupakan pertemuan lempeng-lempeng benua, dan karena lempeng di bumi ini selalu bergerak dan kemungkinan bertabrakan, sehingga menimbulkan gempa bumi.
5.      Jenis gempa yang sering terjadi di dunia adalah gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergerakan lempeng-lempeng di bumi. Karena lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak, sehingga suatu saaat akan bertabrakan dan menimbulkan gempa bumi.
  1. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
  2. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  3. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  4. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
  5. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
  6. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.






PENUTUP
Kesimpulan
Metode make a match atau mencari pasangan ini merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Model pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran, siswa dituntut aktif agar dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik dan lebih mudah dalam memahami materi tersebut. Namun di sisi lain model ini dapat menjadi kurang efektif jika guru kurang dapat mengendalikan kelasnya sehingga kelas dapat berubah seperti pasar.
Saran
            Model pembelajaran ini dapat dijadikan suatu alternate oleh guru agar pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa serta dapat memberikan variasi bagi siswa agar tidak bosan.












6.4.12

HILANGNYA NURANI MANUSIA KARENA TUNTUTAN EKONOMI


HILANGNYA NURANI MANUSIA KARENA TUNTUTAN EKONOMI

Dewasa ini kita sering menjumpai berita-berita ”miris” tentang pencurian, perampokan, penculikan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan di televisi, radio, maupun media iformasi lainnya. Mengerikan memangmembayangkan kejadian-kejadian tersebut. Mungkin kita berfikir, bagaimana bisa seseorang tega melakukan hal-hal keji kepada saudaranya sendiri. Apa mereka sudah tidak punya hati nuran lagi? Mereka tidak memikirkan bagaimana perasaan keluarga yang kehilangan orang yang mereka sayangi dengan cara yang ”mengenaskan”.

Namun mungkin kita tidak sampai berfikir alasan-alasan yang mereka punya hingga tega melakukan tindakan-tindakan seperti itu. Kita langsung saja men”judge” mereka , bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak berpendidikan, tidak berperikemanusiaan, dan mereka tidak layak tinggal di sini, mereka harus mendapatkan hukuman setimpal, bahkan hukuman mati bila perlu. Namun perhatikan juga orang-orang kaya yang enak-enakan di rumah mereka yang megah dengan perabotan mewah, mobil yang lebih dari satu, belum lagi pehiasan-perhiasan yang mereka simpan. Apakah kebanyakan dari mereka memperoleh itu semta dengan cara yang halal? Dengan cara yang tidak menyakiti orang lain? Jawabannya tidak.

Kita tentu sering mendengar berita-berita tentang korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat. Bahkan banyak sekali anggota DPR yang tertangkap melakukan tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme. Namun apa yang terjadi kemudian? Para koruptor itu dapat dengan mudah bebas hanya dengan memberi ”suap” kepada orang-orang yang seharusnya mengadili mereka. Lalu dengan leluasa mereka dapat melakukan korupsi lagi, bahkan sekarang tanpa hambatan karena mereka sudah mendapat perlindungan hukum. Hal itu membuktikan bahwa urat malu mereka sudah putus. Sekarang bandingkan dengan seorang pencuri ayam, dia harus menanggung sakit luar biasa karena tertangkap massa, kemudian dia juga harus dipenjara berbulan-bulan, belum lagi jika harus membayar denda. Padahal dia melakukan hal itu hanya untuk memperoleh sesuap nasi.

Sekedar informasi, ada 23 ribu orang yang memiliki kekayaan di atas 10 milyar, itupun rumah, mobil, dan perhiasan tidak dihitung, bila dihitung semua mungkin lebih dari 20 milyar. Terdapat 400 ribu unit apartmen di Australia adalah milik orang Indonesia, belum lagi di Singapura ada 100 ribu unit dan di Malaysia 25 ribu unit. Namun bandingkan dengan data yang diperoleh pad Maret 2007, terdapat 37,17 juta orang miskin di Indonesia, dan pada bulan Juli 2007 angka itu bertambah menjadi lebih dari 40 juta orang.

Dari bukti-bukti tersebut semakin nampak kesenjangan sosial maupun ekonomi yang terjadi di Indonesia. Tidak heran bahwa kejadian-kejadian mengenaskan tersebut muncul dan merajalela. Mereka mungkin sudah frustasi mencari pekerjaan yang layak. Mereka yang berusaha berjualan(pedagang kaki lima) di pinggir jalan karena tidak sanggup membayar uang sewa, diusir oleh satpol PP, sepertinya mereka itu hanya seonggok sampah yang harus dimusnahkan karen membuat buruk pemandangan. Padahal mereka hanya mengandalkan penghasilan berjualannya itu untuk makan dan menyekolahkan anaknya. Sementara mal-mal megah dibiarkan berdiri dengan angkuhnya di tempat-tempat yang seharusnya menjadi lahan hijau.

Cerita lain lagi, saat anak-anak miskin berjuang agar bisa bersekolah, anak-anak orang kaya yang sebenarnya kurang pandai dapat dengan mudah masuk sekolah berkualitas karena uangnya, menggeser anak-anak miskin yang tidak punya uang namun memiliki kemampuan akademis. Mereka, anak-anak orang kaya dengan tanpa perasaan berfoya-foya menghamburkan uang mereka untuk hal-hal yang sebenarnya tidak begitu penting. Di sisi lain anak-anak orang miskin harus bekerja seharian penuh hanya untuk mengisi perut mereka. Bukankah hal itu sangat mengenaskan? Mereka orang-orang yang tidak mampu berusaha sangat keras untuk memperoleh makanan, sementara pejabat-pejabat dan pengusaha hanya dengan duduk santai bisa mendapatkan banyak uang yang sebenarnya adalah hk orang-orang miskin itu.

Jadi sebenarnya di mana hati nurani mereka? Mereka yang punya rumah mewah, mobil mewah, dan uang berlimpah tega membiarkan orang-orang miskin kehilangan harga diri. Orang yang tidak punya apa-apa itu menjadi buta. Buta akan rasa kemanusiaan, hingga sampai hati mencuri, merampok, menculik, bahkan sampai membunuh hanya untuk mengisi perut mereka.

Lalu apa yang dapat dilakukan? Semestinya pemerintah bisa mengatasi permasalahan ini dengan membuka lapangan pekerjaan. Jangan malah mengambil lahan pekerjaan mereka dan memberikannya kepada orang asing, mengusir pedagang-pedagang kaki lima yang sekedar ingin mencari makan, sebaiknya urus saja para pejabat tinggi yang dengan tidak tahu malu melakukan tindakan korupsi agar rakyat kecil tidak menderita lagi, karena hak mereka diambil dengan semena-mena. Dan sebaiknya kita juga ikut peduli dengan orang-orang kecil. Paling tidak kita bisa memberikan bantuan sosial dan sebagainya.

Semoga kemiskinan di Indonesia dapat segera diatasi dan seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan kebahagiaan dan tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapat pekerjaan dan penghasilan.

Proyeksi peta


Proyeksi peta

Pemetaan dalam kartografi adalah memindahkan objek di muka bumi yang berbentuk lengkung ke dalam peta yang datar. Dalam pemetaan tentu sering terjadi kesalahan, usaha yang dibutuhkan untuk memperkecil kesalahan dalam proses pemindahan bidang lengkung ke bidang datar disebut proyeksi peta. Menurut Erwin Raisz, proyeksi peta merupakan system parallel dan meridian untuk menggambarkan peta. Dalam proses proyeksi peta terdapat kualitas proyeksi peta yang berbeda-beda, kualitas tersebut tergantung pada:
1.      Luas wilayah pemetaan
2.      Bentuk wilayah yang digambarkan
3.      Skala yang digunakan
4.      Kemudahan dalam penggambaran

A. Klasifikasi Proyeksi Peta
Kasifikasi peta dibedakan atas tiga hal, yaitu:
1. Berdasarkan Garis Karakteristiknya
Berdasarkan garis karakteristiknya, proyeksi peta dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
a.       Proyeksi normal, yaitu garis karakteristik berimpit dengan sumbu bumi
b.      Proyeksi transversal, yaitu garis karakteristik tegak lurus dengan sumbu bumi
c.       Proyeksi obligue(miring), yaitu garis karakteristik membentuk sudut lancip terhadap sumbu bumi.
2. Berdasarkan Tingkat Kesalahannya
Berdasarkan tingkat kesalahannya, proyeksi peta juga dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
a.       Proyeksi Ekuivalen, adalah proyeksi yang kebenarannya pada luasan yang tetap, artinya luas bagian-bagian pada peta luasnya sama dengan luas bagian-bagian pada globe dengan skala yang sama.
b.      Proyeksi Equidistant, yaitu proyeksi yang kebenarannya pada jarak yang tetap. Pada proyeksi ini jarak pada arah tertentu pada peta sama dengan jarak pada globe dengan skala yang sama.
c.       Proyeksi Conform, yaitu proyeksi yang kebenarannya pada bentuk peta sama dengan bentuk globe dengan skala yang sama. Namun pada proyeksi ini dibutuhkan persyarata-persyaratan tertentu karena proyeksi ini hanya mungkin untuk ukuran luas yang terbatas, yaitu:
1.      Garis parallel dan meridian saling tegak lurus
2.      Skala ke segala arah pada titik harus sama, namun skala dari satu titik ke titik yang lain bias berbeda
3.      Perbandingan unsure parallel dan meridian tetap.
3. Berdasarkan Konstruksinya
Berdasarkan konstruksinya, proyeksi peta dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Proyeksi perspektif: proyeksi yang konstruksinya bersifat matematis
  2. Proyeksi nonperspektif: merupakan modifikasi dari proyeksi perspektif
B. Paralel dan Meridian
PARALEL(LINTANG)
Ada 900 paralel yang merupakan lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan ekuator, yang terletak antara ekuator dan kutub. Istilah 10 paralel adalah pembagian derajat sepanjang meridian, atau jarak antara parallel yang satu dengan yang lain, apabila lingkaran meridian dibagi atas 360 bagian yang sama. Untuk menentukan parallel di suatu tempat dilakukan pengukuran tinggi bintang kutub atau dengan tingginya matahari di atas horizon. Karena bentuk bumi bulat, maka 10 paralel berukuran sama pada tiap tempat, namun karena adanya pemipihan kea rah kutub, maka 10 paralel di tiap tempat dapat dihitung berdasarkan bentuk bumi, yaitu:
10 paralel=69,0569-0,3494cos2tahun x 0,0007cos4tahun
Perhitungan tersebut dihitung dalam satuan mil, dan paralelnya dinyatakan dalam derajat, menit dan detik.
BESARNYA LINTANG(LATITUDE)
Besarnya lintang adalah busur yang diukur(dalam derajat) pada suatu meridian antara suatu tempat dengan ekuator. Besarnya lintang mempunyai harga dari 0o(ekuator) sampai 90o di kutub utara dan kutub selatan.
MERIDIAN(BUJUR)
Merupakan pasangan koordinat lain, terdiri atas lingkaran-lingkaran besar sebanyak 180 buah yang membagi ekuator serta lingkaran parallel menjadi 360 meridian. 1o meridian merupakan jarak antara meridian satu dengan meridian yang lain sepanjang lingkaran parallel apabila lingkaran tersebut dibagi menjadi 360 bagian yang sama. Dalam kartografi, lingkaran parallel dan ekuator dianggap sebagai lingkaran sempurna, sehingga 1o meridian di ekuator sama dengan 69,17 mil, sedangkan di kutub sama dengan nol. Apabila kutub dianggap tidak mengalami pemipihan, maka radius pada tiap parallel adalah:
r=RcosQ,
dimana: R=radius bumi
Q=parallel
r=panjang radius parallel
BESARNYA BUJUR(LONGITUDE)
Besarnya bujur adalah busur yang diukur(dalam derajat) pada suatu parallel antara meridian suatu tempat dengan meridian utama(Meridian Greenwich). Meridian Greenwich mempunyai harga bujur 0o.

Suatu meridian dapat didefinisikan sebagai suatu garis yang menjadi tempat kedudukan semua titik-titik yang mempunyai longitude sama. Panjang bujur dalam setiap 1o dalam miles/ kilometer tidak tetap, tergantung letak parallel.
C. Jenis Proyeksi Peta
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih proyeksi peta yang akan digunakan, yaitu:
  1. Maksud dari pemetaan
  2. Luasan wilayah yang akan digambar
  3. Bentuk wilayah yang akan digambar
  4. Lokasi atau letak wilayah yang akan digambar
  5. Kemudahan dalam penggambarannya.

Jenis proyeksi peta yang dapat digunakan antara lain:
  1. PROYEKSI AZIMUTHAL
Proyeksi ini menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi. Bila pola bumi menyinggung bidang proyeksi pada salah satu kutub(kutub utara atau selatan), maka disebut Proyeksi Azimuthal Normal, namun bila menyinggung pada salah satu titik ekuator, maka disebut Proyeksi Azimuthal Equatorial, dan bila menyinggung pada salah satu titik di sebarang tempat pada bola bumi, maka disebut Proyeksi Azimuthal Miring(Oblique).
  1. PROYEKSI SILINDER
Proyeksi silinder menggunakan bidang silinder sebagai bidang proyeksinya, kemudian silinder tersebut dipotong dan dibuka menjadi bidang datar.

Sifat proyeksi silinder yang normal adalah lingkaran-lingkaran meridian diproyeksikan menjadi garis-garis lurus vertical yang sejajar. Lingkaran-lingkaran parallel juga diproyeksikan menjadi garis lurus yang sejajar dan tegak lurus dengan meridian. Pada proyeksi silinder normal, sumbu bumi berimpit dengan sumbu silinder, dan menyinggung ekuator, namun dapat juga bidang proyeksi memotong bola bumi pada suatu parallel.
  1. PROYEKSI KERUCUT
Bila kerucut berada pada posisi normal, maka garis singgung dari bidang kerucut dengan bola bumi berada di suatu parallel, dan parallel ini disebut dengan parallel standart(tidak mengalami distorsi/ penyimpangan. Parallel standart memiliki factor skala satu.
                Factor skala=k= jarak di peta/ jarak di bumi

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF-MAKE A MATCH


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF-MAKE A MATCH

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar
yang dibina oleh Bapak Ardyanto Tanjung



Oleh :
Dian Wahyu Lestari (209821419831)
Prilia Ayu Triastini (209821419841)
OFF K/2009
















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Oktober, 2010
PENDAHULUAN
Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan hubungan sosial. Model ini mengalihkan proses pembelajaran sistem teacher center menjadi student center. Ciri khusus pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan, yang meliputi; saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok (Lie, 2003:30).  Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif adalah make a match. Metode make a match atau mencari pasangan ini merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.








ISI DAN PEMBAHASAN

a.      Latar belakang model make a match
Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep yang dipelajari.
Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif-make a match.
b.      Konsep dasar make a match

Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran ini lahir sebagai alternatif lain untuk mengefektifkan proses pembelajaran di sekolah.

Pada dasarnya, model pembelajaran ini melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Dalam hal ini guru berperan sebagai pemonitor dan fasilitator. Model pembelajaran make a match ini cocok diterapkan dalam segala jenis mata pelajaran dan semua jenjang pendidikan.

c.        Aplikasi make a match

Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut:
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
  2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa latin (ilmiah).
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
  7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
  8. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
d.      Kelebihan dan kekurangan make a match
-          Keunggulan dari metode ini ialah:
1.      Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (Let them move)
2.      Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
3.      Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.
4.      Siswa akan lebih mudah menerima materi yang disampaikan.




-          Kelemahan dari metode ini ialah :
1.      Jika kelas termasuk kelas gemuk (lebih dari 30 0rang/kelas) apabila guru kurang bijaksana maka yang muncul adalah suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak terkendali. Tentu saja kondisi ini akan mengganggu ketenangan belajar kelas di kiri kanannya. Apalagi jika gedung kelas tidak kedap suara. Tapi hal ini dapat diantisipasi dengan menyepakati beberapa komitmen ketertiban dengan siswa sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai. Pada dasarnya menendalikan kelas itu tergantung bagaimana guru memotivasinya pada langkah pembukaan.
2.      Guru harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan kartu-kartu tersebut sebelum masuk ke kelas.
e.       Contoh penerapan model pembelajaran make a match dalam mata pelajaran geografi
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
Materi: Gempa Bumi
Rincian soal:
1.      Apakah yang dimaksud gempa bumi?
2.      Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
3.      Apa saja jenis-jenis gempa bumi?
4.      Mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi?
5.      Jenis gempa apa yang paling sering terjadi di dunia, dan berikan alasannya!
Rincian jawaban:
1.      Gempa bumi adalah
2.      Penyebab terjadinya gempa bumi tergantung pada jenis gempa bumi,
      1. Gempa tektonik: disebabkan oleh bergeraknya lempeng-lempeng bumi
      2. Gempa vulkanik: dikarenakan adanya letusan gunung berapi sehingga menimbulkan getaran
      3. Gempa terban/ runtuhan: dikarenakan runtuhnya gua bawah tanah
3.      Jenis-jenis gempa bumi yaitu, gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa terban/ runtuhan
4.      Indonesia sering mengalami gempa bumi karena Indonesia terletak di jalur sirkum pasifik dan mediterania yang merupakan pertemuan lempeng-lempeng benua, dan karena lempeng di bumi ini selalu bergerak dan kemungkinan bertabrakan, sehingga menimbulkan gempa bumi.
5.      Jenis gempa yang sering terjadi di dunia adalah gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergerakan lempeng-lempeng di bumi. Karena lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak, sehingga suatu saaat akan bertabrakan dan menimbulkan gempa bumi.
  1. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.
  2. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
  3. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  4. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.
  5. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
  6. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.






PENUTUP
Kesimpulan
Metode make a match atau mencari pasangan ini merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Model pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran, siswa dituntut aktif agar dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik dan lebih mudah dalam memahami materi tersebut. Namun di sisi lain model ini dapat menjadi kurang efektif jika guru kurang dapat mengendalikan kelasnya sehingga kelas dapat berubah seperti pasar.
Saran
            Model pembelajaran ini dapat dijadikan suatu alternate oleh guru agar pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa serta dapat memberikan variasi bagi siswa agar tidak bosan.