haloowen

13.2.12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN II & III


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN II & III
I.         Identitas Sekolah
Nama sekolah                          : SMA Negeri
Mata pelajaran                         : Geografi
Kelas/ semester                       : XI/ Genap
Alokasi Waktu                        : Dua kali pertemuan, 4x45 menit
Standar Kompetensi               : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan.
Kompetensi Dasar                    : Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.
Indikator                                :
1.      Mengidentifikasi penyebab-penyebab munculnya permasalahan lingkungan
2.      Memberi contoh bentuk-bentuk permasalahan lingkungan di sekitar tempat tinggal.
3.      Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup di Indonesia.
4.      Mengidentifikasi penyebab-penyebab kerusakan lingkungan hidup di Indonesia
II.      Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu mengidentifikasi penyebab-penyebab munculnya permasalahan lingkungan.  
2.      Siswa mampu menghindari kegiatan yang menjadi penyebab kerusakan lingkungan hidup.
3.      Siswa mampu memberi contoh permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal.
4.      Siswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup di Indonesia.
5.      Siswa mampu mengidentifikasi penyebab-penyebab kerusakan lingkungan hidup di Indonesia


III.   Materi Pembelajaran
·           Degradasi lingkungan  
IV.   Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran
1.      Pendekatan                : Ketrampilan Proses
2.      Strategi                       : Pembelajaran Kontekstual
3.      Model Pembelajaran : Problem Based Learning
4.      Metode                       : Ceramah, Diskusi, Tanya-Jawab
V.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan II
No.
Kegiatan
Pendidikan Karakter
Waktu (menit)
1.       
Pendahuluan
  1. Apersepsi: guru mengaitkan materi pembelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan.  
  2. Motivasi: guru bertanya mengenai kegiatan-kegiatan manusia yang membahayakan lingkungan.
  3. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan nanti akan dapat dicapai oleh siswa.


Menghargai
10`
2.       
Kegiatan Inti
  1. Guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas untuk minggu ini dan minggu depan.  
  2. Siswa berkumpul dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
  3. Siswa diberi LKS yang berisi gambar-gambar mengenai bentuk-bentuk kerusakan lingkungan.
  4. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan.
  5. Presentasi masing-masing kelompok, tiga kelompok maju terlebih dahulu. Kelompok yang lain menanggapi kelompok yang sedang presentasi.

Kerjasama
Menghargai
Tanggap

10`


2`


3`

20`

30`
3.       
Penutup
  1. Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan pembelajaran hari ini


10`

Jumlah

90`



            Pertemuan III
No.
Kegiatan
Pendidikan Karakter
Waktu (menit)
1.       
Pendahuluan
  1. Apersepsi: guru mengulas kembali secara singkat materi yang lalu.
  2. Motivasi: guru bertanya mengenai kondisi lingkungan hidup belakangan ini.
c.       Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing

Menghargai  
12`
2.       
Kegiatan Inti
  1. Kelompok yang belum presentasi pada pertemuan sebelumnya maju dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.  
  2. Guru memberikan ulasan mengenai hasil presentasi seluruh kelompok.
  3. Siswa mencatat hasil diskusi mereka dan ulasan yang telah diberi oleh guru.
  4. Siswa dipersilakan untuk bertanya kembali mengenai materi yang belum jelas. 
  5. Guru memberikan jawaban dari pertanyaan siswa (apabila ada) dan memberikan penegasan mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan hari ini dan sebelumnya.  

Peduli lingkungan
Tanggap
Kerjasama
Berani
Toleransi
Tanggung jawab

10`



3`


5`


15`

20`
10`
3.                   
Penutup
  1. Siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan pembelajaran hari ini
  2. Tindak lanjut: guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan siswa di rumah.
  3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya, membuat rangkuman kemudian dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.


10`



5`

Jumlah

90`

VI.   Sumber dan Media Pembelajaran
1.      Sumber                       : buku paket dan buku penunjang SMA yang sesuai.
2.      Media Pembelajaran   : LKS 
3.      Alat dan Bahan          : Gambar bentuk-bentuk kerusakan lingkungan.
VII.Penilaian
Teknik penilaian               : Penugasan, Unjuk Kerja
Instrument                        : Terlampir


LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mengidentifikasi penyebab-penyebab munculnya permasalahan lingkungan




Rounded Rectangle: A. Pendahuluan  
Setelah mempelajari hal-hal yang terdapat pada LKS ini, diharapkan siswa mampu mengidentifikasi penyebab-penyebab timbulnya permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. LKS ini dapat membantu siswa mengenal lingkungan beserta permasalahan yang ada dan apa penyebab dari permasalahan-permasalahan tersebut.


Rounded Rectangle: B.     Bahan, Alat, Sumber 
1. Bahan  : Gambar mengenai bentuk-bentuk kerusakan lingkungan .
2. Alat  : -
3. Sumber : -
 

















Rounded Rectangle: C.    Rincian Kegiatan
1. Amati gambar yang telah disajikan dalam lampiran LKS ini!
2. Deskripsikan kondisi lingkungan pada masing-masing gambar!
3. Catat permasalahan yang terdapat pada masing-masing gambar!
4. Diskusikan dengan kelompok anda apa penyebab permasalahan lingkungan pada masing-masing gambar!
5. Diskusikan dengan kelompok anda apa saja bentuk-bentuk kerusakan lingkungan pada masing-masing gambar!
6. Diskusikan dengan kelompok anda berdasarkan kegiatan nomor lima, beri contoh bentuk-bentuk kerusakan lingkungan di lingkungan sekitar tempat tinggal anda!
7. Diskusikan dengan kelompok anda, berdasarkan gambar, identifikasi apa saja bentuk-bentuk kerusakan lingkungan yang umum terjadi di Indonesia!
8. Diskusikan dengan kelompok anda apa saja penyebab kerusakan lingkungan yang umum terjadi di Indonesia!


Rounded Rectangle: D.    Pertanyaan 
1. Berdasarkan identifikasi anda, apa saja permasalahan lingkungan yang terjadi  berdasarkan pada masing-masing gambar?
2. Bagaimana bentuk-bentuk kerusakan yang umum terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal amda?
3. Mengapa kerusakan lingkungan yang umum terjadi di Indonesia bisa terjadi?
 









 

Gambar-Gambar










Gambar 1. Cerobong asap
 

Gambar 2. Lahan rusak 
 


Gambar 3. Lumpur lapindo 
 



Gambar 4. Tanah longsor 
 




















Lampiran
Ringkasan Materi
Degradasi lingkungan
1.         Keterbatasan Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan sebagai area atau tempat hidupnya semua makhluk hidup memiliki variabel-variabel yang saling terkait, seperti air tanah, sirkulasi udara, dan kesuburan tanah. Misalnya air tanah akan selalu ada dan bisa dimanfaatkan oleh manusia selama prasyarat-prasyaratnya terpenuhi, yaitu daerah yang tinggi seperti gunung, yang berfungsi.  sebagai daerah tangkapan hujan, serta masih berfungsi sebagaimana mestinya. Lingkungan berkualitas ditandai dengan masih utuhnya semua vegetasi dan tingkat perubahan tanahnya mengalami tingkat erosi yang sangat kecil. Sehingga jika keduanya berinteraksi, maka semua jenis tumbuhan di gunung itu akan tumbuh dengan subur karena semua jenis hara tersedia dalam tanah. Jika prasyarat awal seperti itu sudah tidak terpenuhi, maka mata air tanah akan terganggu keberadaannya. Sehingga tentu akibatnya masyarakat akan kesulitan mendapatkan air tanah, karena hampir semua mata air kering. Proses sirkulasi udara pun akan terganggu manakala proses fotosintesis tumbuhan terganggu. Ini terjadi jika habitat tumbuhan itu terganggu atau mungkin hilang sama sekali. Kualitas lingkungan saat ini ternyata sudah sangat mengkhawatirkan, karena hampir di mana-mana terjadi perubahan dalam penggunaan lahan. Hutan yang tadinya lebat berubah menjadi kawasan pertanian, lahan terbuka hijau berubah menjadi kawasan permukiman, dan sebagainya. Akibat penurunan kualitas lingkungan yang sudah tidak serasi lagi, maka tidak heran sekarang ini banyak kita temukan bencana banjir, longsor, krisis air bersih, dan udara kotor.
2.         Upaya Penanggulangan Keterbatasan Kualitas Lingkungan Hidup
Supaya kualitas lingkungan tetap utuh atau serasi dan penuh keseimbangan, maka perlu diambil langkah-langkah khusus oleh manusia sebagai pelaku utama dalam penentu kualitas lingkungan. Indikasi kualitas lingkungan yang masih utuh adalah ditandai dengan masih serasinya manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya. Serasi itu sendiri ditandai dengan masih kerasannya manusia tetap tinggal di lingkungannya. Sebab jika manusia sudah melakukan migrasi ke tempat lain, berarti ada hal yang kurang serasi antara dirinya dengan lingkungan tempat tinggalnya. Orang berpindah tempat seperti itu karena berbagai alasan, seperti pendidikan, mata pencaharian, atau sulit mendapatkan air bersih. Secara garis besar, langkah-langkah yang perlu dilakukan manusia dalam upaya menanggulangi keterbatasan lingkungan di antaranya sebagai berikut.
a.      Upaya yang berhubungan dengan biofisik
Di antaranya adalah menata kembali semua elemen kehidupan di permukaan bumi ini, dimana semua bentuk yang mengarah kepada rusaknya tatanan lingkungan biofisik harus segera ditangani.
1)   Hutan jangan dibiarkan rusak, sebab jika sudah mengalami kerusakan yang berat, proses pemulihannya memerlukan waktu yang lama. Sehingga sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah, maka akan lebih baik hutan-hutan atau gunung-gunung dikondisikan untuk selalu tetap hijau. Jadi langkah-langkah reboisasi harus dilakukan setiap saat, jangan menunggu hutan rusak parah, jangan menunggu masyarakat kekurangan air bersih, jangan menunggu erosi terjadi.
2)   Kelestarian pantai harus senantiasa terjaga dengan ketat, kerusakan sedikit saja harus segera ditangani. Setiap orang yang melakukan perusakan di pantai harus segera diselesaikan secara hukum, supaya ia jera. Penebangan pohon mangrove dan penambangan pasir laut secara liar harus segera dihentikan.
3)   Jangan menggunakan pestisida berlebihan, karena akan merusak tatanan kehidupan di dalam tanah, jasad renik pengurai, seperti cacing dan hewan-hewan lainnya yang berfungsi sebagai makhluk hidup penggembur tanah. Sebab tanpa makhluk itu kegemburan tanah akan terhambat.
b.       Upaya yang berhubungan dengan sosial budaya
Manusia adalah pelaku utama dalam menentukan keutuhan kualitas lingkungan. Sikap bijaksana manusia sendirilah yang akan menciptakan keserasian lingkungan tempat tinggalnya. Sikap manusia yang ramah dan bijaksana terhadap lingkungannya akan menjadi indikasi awal keserasian lingkungan ini. Sikap ramah dan bijaksana manusia itu ditampilkan lewat aksi nyata, seperti pertama, membatasi jumlah kelahiran anak supaya tidak menjadi beban besar bagi lingkungan. Kedua, diadakan pendidikan lingkungan hidup, yang teknisnya bisa dimasukkan ke dalam pelajaran di sekolah, artinya ada jenis mata pelajaran mengenai lingkungan hidup, baik itu di SD, SMP, atau SMA. Ketiga, jangan berlaku semena-mena terhadap lingkungan. Sikap semena-mena manusia inilah yang kemudian menjadi penyebab terbesar kerusakan lingkungan di muka bumi ini. Beraneka ragam perilaku manusia dalam melakukan perusakan. Akan tetapi hampir semua alasan dalam melakukan kerusakan tersebut hanya untuk ”urusan perut” saja. Mereka tidak sadar akan perilaku yang diperbuatnya, apakah akan menimbulkan kerusakan atau tidak. Maka tidak ada jalan lain, kecuali menyadarkan kembali manusia bahwa segala perbuatannya itu akan menimbulkan banyak kerusakan bagi lingkungan alam dan keselamatan kehidupan manusia itu sendiri untuk masa kini dan masa yang akan datang.

c.        Upaya yang berhubungan dengan tingkat ekonomi penduduk
Kelompok penduduk yang tingkat perekonomiannya tinggi maupun kelompok penduduk yang tingkat perekonomiannya rendah sama-sama memiliki potensi untuk berperilaku merusak keutuhan lingkungan hidup. Kelompok orang yang perekonomiannya tinggi memiliki banyak kemungkinan untuk mengubah lingkungannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhannya itu, mereka akan membuat semua fasilitas dan kebutuhan dasarnya senyaman mungkin, karena mereka memiliki banyak keleluasaan dalam bidang ekonomi. Akan tetapi dalam memenuhi ambisi supaya semuanya menjadi nyaman, secara tidak langsung mereka telah mengubah kualitas lingkungan menjadi turun. Seperti untuk mendapatkan air tanah mereka menyedotnya dari tanah yang paling dalam dengan tujuan jika musim kemarau tiba, air tidak menjadi persoalan. Kemudian supaya sirkulasi udara dalam rumah lancar, maka digunakan kayu kelas satu yang tentunya diambil dari hutanhutan lindung. Ini semua dilakukan demi kenyamanan hidup. Ternyata usaha-usaha menciptakan kenyamanan bagi orang yang memiliki banyak uang, tidak selamanya benar, sebab ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan. Menyedot air tanah yang paling dalam dapat mengganggu tetangga sebelah yang menyedot air hanya sampai air tanah dangkal saja, karena jelas debit airnya akan berkurang. Kelompok orang berstrata ekonomi rendah juga ikut andil dalam mempengaruhi kerusakan lingkungan, walaupun intensitasnya berbeda dengan kelompok orang berstrata ekonomi tinggi. Supaya masyarakat dalam setiap lapisan ekonomi tidak melakukan perusakan terhadap kualitas lingkungan, maka mereka semua harus disadarkan terlebih dahulu bahwa kerusakan lingkungan itu sangat merugikan. Sebab baik kecil ataupun besar, yang namanya merusak tetap merusak, tidak ada alasan lain kecuali dengan ,menghentikan pengrusakan lingkungan sekarang juga. Proses menyadarkan perilaku masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, baik dari kalangan atas maupun kalangan bawah, tentu tidak mudah, sebab bersinggungan dengan sikap mental. Paling tidak ada tiga langkah yang mungkin dapat dilakukan untuk menyadarkan mereka. Pertama, kita maupun pemerintah harus terus dengan gencar menginformasikan kondisi kualitas lingkungan yang sebenarnya, dari mulai kerusakan hutan sampai kondisi limbah industri, bagi kehidupan masyarakat luas. Kedua, pihak terkait harus menginformasikan dengan jelas kepada masyarakat akan akibat kerusakan hutan dan limbah industri yang belum diolah terlebih dahulu terhadap lingkungan. Ketiga, penegak hukum harus konsisten terhadap setiap pelanggaran hukum yang berkenaan dengan pengrusakan lingkungan, siapa pun orangnya.


Rounded Rectangle: Petunjuk: 
Beri nilai angka yang sesuai untuk setiap kemampuan yang teramati pada hasil diskusi siswa: 
1. Bila siswa tidak pernah,  
2. Bila siswa jarang, 
3. Bila siswa kadang-kadang, dan 
4. Bila siswa selalu melakukan. 
Nama Siswa: …
I. Proses
A. Memahami tugas yang diberikan. (…)
B. Mengerjakan tugas sesuai dengan perintah (…)
C. Aktif  dalam berdiskusi (…)
D. Mampu mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain (…)
E. Mampu bekerja sama dengan anggota kelompok (…)
F. Mampu  menggunakan bahasa yang baik dalam diskusi (…)
II. Hasil 
A. Mampu mengidentifikasi masalah (…)
B. Mampu memecahkan masalah (…)
C. Mampu menyusun laporan secara sistematis (…)
D. Menggunakan  bahasa yang baik dan benar dalam penyusunan laporan (…)
III. Presentasi 
A. Mampu menguasai materi yang dipresentasikan (…)
B. Mampu menyampaikan presentasi hasil diskusi dengan baik (…)
C. Mampu menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain (…)
D. Mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar (…)
E. Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam menyampaikan presentasi (…) *
Rubrik Penilaian


Skor maksimal : 56
Skor minimal : 0
Nilai angka : (skor yang diperoleh / skor maksimal) x 100%
Rentang skor
Nilai huruf
Kriteria
42-56
A
Baik sekali
28-41
B
Baik
14-27
C
Cukup
0-14
D
Kurang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar